"Assalamualaikum,,,,welcome in My blog"

About Me

Aku adalah aku.......Bukan orang lain Terimakasih Ya Allah,,Engkau telah melahirkanku di keluarga orang Islam. Aku tumbuh besar di keluarga yang sangat menyayangi aku. Begitu bahagianya aku memiliki keluarga seperti mereka. Umu (ibu) yang begitu peduli, Abu (ayah) yang begitu penyabar dan kakak yang begitu usil, jahil, suka mengganggu. Kehangatan keluarga ini membuatku tumbuh besar dengan kasih sayang mereka. Tapi saat ini aku merasa sedih dan perihatin terhadap orang-orang yang mengaku Islam tapi tidak menjalankan apa yang diperintah-Nya. Dalam hal ini khususnya para kaum wanita yang kebanyakan mengumbar aurat diman-mana. Mereka kebanyakan mengikuti zaman yang semakin lama semain tak memiliki moral. Wanita tersebut mengaku Islam tapi mengapa tidak memenuhi kewajibannya untuk menutup aurat, betapa ruginya mereka yang tak berjilbab mereka sesat dan lalai, mereka jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harga mahal. Sadarlah engkau hai para wanita, berjilbablah engkau sebelum menghadapi hisab.!!!!!!!!!!! Semoga blog ini dapat membuka cakrawala para kaum wanita yang belum berhijab,,,,, ^_^

Senin, 29 Maret 2010

Aku ingin berjilbab tapi salah satu atau kedua orang tuaku, tak merestuinya. Karenanya aku tak jadi mengenakan jilbab demi membahagiakan dan menaati mereka.

Syubhat ini berhubungan erat dengan ketidaktahuan banyak wanita akan hakikat konsep ubudiyah (penghambaan) dalam islam. Sebab itu diantara akibat yang muncul, mendahulukan kepatuhan pada selain Allah ketimbang kepatuhan pada-Nya. Atau minimal, si gadis atau wanita yang bersangkutan mengalami perang batin dalam upaya mengkompromikan antara taat pada Allah dan ridha orang tua.
Hakikat ubudiyah dalam agama islam adalah berserah diri secara total dan tunduk pada perintah Allah sehingga hati hanya diisi perasaan takut pada-Nya, tidak tersaingi pun selain Dia, dan tubuh tunduk menjalankan ketaatan pada Rabbnya.
Salah satu ekspresi nyata penghambaanmu kepada Allah adalah mendahulukan hukum Allah dari hukum selain-Nya, mendahulukan ketaatan pada Allah dari ketaatan pada selain-Nya dan mendahulukan ridha Allah dari ridha selain-Nya. Bila tidak berarti anda perlu mengoreksi iman anda sebelum ajal menjemput. Allah berfirman: “Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya’. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah [9] : 24)
Kemudian pula apakah orang tuamu dapat memberi keuntungan padamu di hari akhir? Apakah salah satu dari mereka mampu menangkal siksa Allah dari dirimu? Apakah seorang dari mereka sanggup menyelamatkanmu dari kedahsyatan situasi dihari kiamat? Jusstru sebaliknya setiap orang mengatakan ,’diriku...diriku’ .
Allah berfirman : pada hari ketika manusia lari dari saudaranya dari ibu dan bapaknya dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkan.” (Abasa[80]:34-37)


Tercantuk dalam hadist shalih tentang masalah syafaat bahwa ketika tiap-tiap Rosul ulull azmi diminta memberi syafaat dihadapan Allah ia mengucapkan,”Diriku..aku tidak menguasai selain diriku sendiri.” Bahkan Isa bin Maryam mengatakan, aku tidak meminta pada-Nya selain (agar menyelamatkan) diriku. Aku tidak memintaNya(menyelamatkan) Maryam yang telah melahirkanku..” itu berkat kedahsyatan pada hari tersebut.
Maha suci Allah.Mari kita renungkan bersama.Bagaimana seorang istri dan anak yang notabene merupakan manusia yang paling disayang seorang laki-laki,lebih menghkawatirkan diri keduanya. Tidak cukup itu,bahkan masing-masing lari meninggalkan yang lain demi keselamatan dirinya dari kedahsyatan siksa hari kiamat.Lalu,kenapa masing-masing dari kita tidak meninggalkan yang lain saat di dunia ketika ia diperintahkan bemaksiat pada Allah yang Maha tunggal lagi Maha perkasa?
Allah juga berfirman,” (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain,Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah,”(Al-Infthar[82]:19)
Jadi ibu macam apa yang sampai hati melemparkanmu kejalan kesesatan dan membuat murka Ar-Rahman?
Mematuhi orang tua dalam mendurhakai Allah dapat merusak pondasi ubudiyah dan iman pada Allah. Mari kita bersama-sama mengamati ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelasan sikap anak buah pada pemimpin mereka di hari kiamat,semoga mampu menyadarkan para pemegang syubhat ini.

0 komentar: